Advokat adalah profesi terhormat atau yang sering disebut officium nobile, mengapa advokat disebut profesi terhormat?
Sang praetor masa Romawi kuno, Cicero, telah mengagungkannya. Cicero menunjukkan bagaimana “officium nobile” itu. Kala dia sebagai praetor di Senator Romawi, Cicero membela tanpa pamrih. Dia penganut stoich. Tapi terdepan dalam keadilan. Seorang warga dibelanya, hingga bebas dari tuduhan yang tanpa bukti. Wajah praetor, cikal bakal advokat. Dia pun membela bangsa Romawi. Ketika Kaisar Augustinus menggeser Romawi, dari republik menjadi imperium, Cicero terdepan melawan. “Romawi harus kembali pada republik,” teriaknya kencang. Buah pembelaannya, akhir hayatnya menjadi ironis, karena penguasa tak senang pada perlawanannya. Menunjukkan kiprah asli sang praetor yang kesohor. Sejak itulah praetor Romawi disegani. Disitulah makna ‘nobile’ tersuarakan. Agung karena perjuangan menegakkan keadilan.
Sejak itulah kata “nobile” menggaung. Eropa memujanya. Romawi juga mengenalnya dengan istilah “virtue”. Kehormatan. Ini yang menjadi garis batas antara kaum rasional dan pemuja harta. Virtue menjadi simbol Ordo Kesatria di Kerajaan Inggris Raya. Dr. Ian Dallas, dalam bukunya “The Interim is Mine”, menunjukkan kisah ‘nobile’ yang dipampangkan Robert Devereux, Earl of Essex kedua (1576-1601). Beliau bangsawan Inggris yang juga seorang jurist. Ketika Elisabeth menjadi Ratu. Beliau pujaan diam-diam sang Ratu. Tapi Devereux menunjukkan sikap ‘nobile’. Kehormatan. Dirinya tak tunduk di depan sang Ratu, hanya karena jabatan. Ketika penentuan rapat bangsawa bersama sang Ratu, dia melihat ada pelanggaran dari kebijakan Ratu. Devereux, penerus tahta Dinasti Plantegenet di Inggris. Merekalah para baron yang memperjuangkan ‘Magna Charta’, simbol perjuangan melawan ketiranian.
0 Response to "Pengacara/ advokat adalah profesi terhormat"
Posting Komentar